Teori Suspensi MTB

Design Suspensi Jelek Bisa Diobati Dengan Rearshock Bagus?

Prolog :

Tanggal di kalender masih menunjukkan 6 April 2020 saat Fox mengumumkan line produk fork dan shock baru mereka untuk edisi 2021 !!! *gleks*. Untuk fork (ahirnya) mereka mengeluarkan produk dengan stanction ukuran 38mm. Anyway …. walaupun artikel ringan ini gak akan membahas produk baru Fox tersebut tapi sedikit banyak secara umum akan berhubungan dengan rearshock.

Ada artikel lawas menarik di mbr.co.uk dengan tanggal publikasi 17 Januari 2011 yang berisi interview dengan 8 pakar (beneran pakar, bukan kaleng-kaleng) di dunia MTB. Untuk gue pribadi bukan hanya bobot pertanyaannya saja yang membuat interview tersebut menjadi enak untuk dibaca namun juga pemilihan narasumber dengan masing-masing background dan perusahaan yang gue yakin sengaja dipilih dengan jeli oleh pewewancara tersebut.

Delapan pakar tersebut adalah :

  1. Jose Gonzalez, director of suspension technology at Trek
  2. Mick McAndrews, Specialized’s forks and shocks guru
  3. David Turner, Turner Bikes
  4. Joe Graney, head of engineering at Santa Cruz Bicycles (sekarang dah jadi CEO)
  5. Steve Wade, founder of Orange Bikes
  6. Dave Weagle, inventor of the DW-link & Split Pivot suspension design
  7. David Earle, independent design consultant, Sotto Design
  8. Jean Christophe Charrier, Bos Suspension Engineering

Sebagai informasi tambahan mengenai komposisi narasumber, #1 sampai dengan #5 mewakili pabrikan sepeda. Narasumber #6 dan #7 mewakili designer sistem suspensi yang biasanya menjual hasil karyanya dalam bentuk lisensi kepada pabrikan sepeda. Sedangkan narasumber #8 mewakili pabrikan rearshock dan fork.

Lebih detail lagi mengenai narasumber dari pabrikan sepeda dimana Trek menggunakan sistem ABP (Active Braking Pivot), Specialized menggunakan sistem horst link (FSR), Turner menggunakan sistem DW-link buatan Dave Weagle, Santa Cruz menggunakan VPP dan Orange bike menggunakan sistem single-pivot murni.

Hal menarik lainnya dari narasumber tersebut adalah, saat interview ini dipublikasikan Dave Weagle sedang mengajukan tuntutan terhadap Trek dengan sistem ABP-nya di pengadilan atas tuduhan pelanggaran hak patent penggunaan tanpa izin design buatannya bernama Split Pivot yang sudah mendapatkan patent di Amerika Serikat. Walaupun pihak Trek saat itu juga sudah mempunyai patent atas ABP untuk wilayah Amerika dan Eropa. Kalau dilihat lokasi pivot dan as roda belakang pada ABP yang ada pada sepeda keluaran Trek dan Split Pivot yang ada pada sepeda keluaran Davinci memang terlihat sangaaaaaat mirip. Hal yang berbeda hanyalah link suspensi yang menghubungkan rearshock dan frame segitiga depan 🙂

 

Pertanyaan Mudah

Pewewancara memberikan 15 pertanyaan yang sama untuk delapan orang pakar tersebut. Dari kesemua ada 2 pertanyaan yang menurut gue memang hadir ada di sekitar kita dan masih relevan hingga saat ini 🙂 Gue sudah menerjemahkan secara bebas dengan menggunakan bahasa yang semoga dapat lebih mudah dimengerti. Kalimat dalam tanda kurung dengan awalan “Red :” berarti tambahan keterangan dari gue.

Artikel asli interview komplit dapat dibaca disini

Pertanyaannya simple aja, “Apakah desain suspensi yang menggunakan link (Red : multi link selain single-pivot murni) menawarkan manfaat nyata dibanding single-pivot?”

Dari komposisi narasumber udah tahu dong kira-kira jawaban dari masing-masing. Tapi mari kita lihat sama-sama :

 

Jose Gonzalez : Enggak juga, itu lebih ke masalah pemasaran daripada kinerja nyata di track.
Kami telah melakukan banyak penelitian, rekayasa, dan investigasi semua desain suspensi di luar sana, hingga menguji desain para pesaing dan membangun prototipe kami sendiri dengan sistem tersebut, dan kenyataannya adalah bahwa kami dapat mencapai semua persyaratan kinerja dengan design single-pivot dan berakhir dengan keseimbangan kinerja yang lebih baik.

Trek_FeatureImage
Ilustrasi : Trek Slash dengan sistem ABP. Harap abaikan si rider

Mick McAndrews : Ya, bahkan jika komponen yang membuat pedaling menjadi efisien dikeluarkan (Red : misalnya fasilitas climb swich yang ada di rearshock). Menggunakan beberapa pivot memungkinkan untuk struktur yang lebih ringan dan secara torsi lebih kaku daripada desain single-pivot. Juga, ketika dilakukan dengan benar, sistem suspensi yang menggunakan link akan dapat banyak mengurangi atau menghilangkan beban pada rearshock.

David Turner : Suspensi dengan multi-link semisal Horst link dan mini link keduanya mempunyai fungsi melebihi single pivot.

Joe Graney : Tentu saja. Santa Cruz membuat sepeda single-pivot dan muti-link, jadi kami tidak membenci single-pivot

SantaCruz3_FeatureImage
Ilustrasi : Santa Cruz Bullit dengan sistem Single-Pivot

Steve Wade : Sering kali sih enggak.

Dave Weagle : Manfaatnya sangat besar dan banyak banget.

David Earle : Pastinyaaaa, tapi sistem suspensi multi-link juga punya kekurangan. Harap diingat bahwa semakin komplek (Red : design sistem suspensi), makin banyak masalah, misalnya saat perawatan, biaya service yang lebih mahal dan juga makin sulit untuk dibuat.
Single-pivot : kontrol terhadap rearshock dan parameter roda yang terbatas
Linkage-driven single pivot : kontrol yang tinggi pada parameter rearshock, namun kontrol yang terbatas pada parameter roda
Multi-link : kontrol yang tinggi pada parameter rearshock dan roda

Jean Christophe Charrier : Banyak orang bingung tentang single-pivot karena mereka melihat banyak link pada segitiga frame belakang. Tetapi yang utama bukanlah design single-pivot vs multi-link, namun dimana lokasi pivot utamanya berada.

 

Pertanyaan Lebih Mudah

“Dapatkah rearshock (atau penyetelan rearshock) yang bagus membuat sepeda dengan desain suspensi yang buruk menjadi enak?”

Jose Gonzalez : Tidak. Penyetelan rearshock yang benar pada desain suspensi yang buruk layaknya hanya seperti pembalut luka dan komprominya terlalu besar. Sebuah sistem suspensi yang baik haruslah merupakan gabungan yang seimbang antara rearshock dan design suspensi yang bagus.

Mick McAndrews : Yang paling pasti, pembuat ataupun tuner rearshock yang baik dapat memanipulasi spring rate, kurva spring dan damping rate untuk mengkompensasi kekurangan pada desain frame (Red : sistem suspensi). Sebaliknya, pengaturan rearshock yang salah dapat merusak kinerja bahkan desain frame terbaik sekalipun.

Spez_FeatureImage
Ilustrasi : Spez Demo dengan sistem FSR. Harap abaikan si rider dan gelas kopi

David Turner : Settingan yang disesuaikan untuk peruntukan yang spesifik jelas akan membuat sistem suspensi yang bagus atupun yang jelek akan menjadi lebih baik.

Variabel rider dan medan tempat gowes hampir tak terbatas, jadi kalau rearshocknya di setting berdasakan kondisi/gaya rider, medan dan sepeda pastinya akan lebih enak dikendarai.

Intinya, sepeda yang sistem suspensi jelek gak akan bisa serta merta jadi fantastis dengan mengirimkan rearshocknya ke PUSH (Red : nama perusahaan yang ahli mensetting ulang shock), sepeda menjadi lebih baik iya, tapi tidak bisa berubah drastis.

Joe Graney : Tentu bisa membantu, dan rearshock yang jelek bisa merusak desain yang bagus. Pengaturan rearshock bisa membuat sepeda menjadi bagus atau bahkan menjadi jelek. Maksud saya begini, jika anda menggunakan rearshock dengan sag sebesar 50% maka anda mungkin berpikir sepeda tidak memiliki sensitivitas yang baik saat melewati rintangan kecil (Red : padahal bukan karena sistem suspensinya yang jelek namun karena settingan rearshock yang salah)

Steve Wade : Suspensi dan rearshock harus padu sama bagusnya, dan itu jarang ada.

Dave Weagle : Penyetelan rearshock yang baik tentu bisa menutupi desain suspensi yang buruk, tetapi desain suspensi yang bagus benar-benar dapat memanfaatkan rearshock yang baik.

Idealnya, satu-satunya cara untuk membuat suspensi yang bagus adalah dengan mendesign kinematika dan spring/damper secara bersamaan. 80-90% dari gowes harian saya menggunakan settingan baru pada rearshock yang saya test dari berbagai perusahaan suspensi.

Ibis_FeatureImage
Ilustrasi : Ibis Mojo HD dengan sistem DW-link. Harap abaikan si rider

Ketika saya mendesign kinematika suspensi sepeda baru, yang pertama saya lakukan adalah menelepon perusahaan-perusahaan pembuat rearshock. Kita berdiskusi tentang maksud desain yang baru, wheel rate yang ingin saya capai, dan memilih sistem valving yang perlu digunakan.

Sepeda Dw-link menggunakan respon anti-squat yang peka terhadap posisi untuk menyeimbangkan gaya akselerasi, sehingga mereka menggunakan settingan rearshock sedikit berbeda dari yang digunakan kebanyakan sepeda lainnya. Sepeda DW-link hanya perlu sedikit saja low speed compression damping, jadi saya harus bekerja sama dengan pembuat rearshock  agar mendapatkan settingan yang sempurna.

Baca Juga : Sedikit Konsep Dan Teori Tentang Anti-Squat

David Earle : Pastinya iya, orang-orang di Fox itu pakerja ajib, menghasilkan produk yang performanya bagus, thus para tehnisi/tuner kalau dikasih produk rearshock yang bagus pastinya hasil settingannya  juga akan sempurna. Setelah itu barulah kamu akan mendapatkan sepeda yang bagus.

Sebagai contoh, jika sepeda dengan suspensi yang bobbing (Red : ajrut-ajrutan saat pedaling) kamu dapat menambahkan compression damping untuk menguranginya, walaupun dampaknya sepeda jadi terasa agak keras saat melewati rintangan. Lebih baik membuat sistem suspensi yang tepat untuk mengurangi bobbing (Red : ketimbang mengurangi bobbing dengan mensetting rearshock), dan biarkan si rearshock menggunakan kompresi secukupnya sehingga dia biasa bekerja dengan baik.

Jean Christophe Charrier : Tentu saja, tetapi jangan berharap terlalu banyak. Tugas kami adalah menyesuaikan produk kami dengan desain sepeda. Kemudian, desain sepeda dapat berkembang tergantung pada peningkatan teknologi redaman, tetapi pada awalnya, kita harus mendapatkan yang terbaik dari desain suspensi dengan sistem redaman yang tepat

 

#DiRumahAja

 

Cheers, Mantel

Twitter : @jashujan
Email : payung[at]yahoo.com
Blog : jashujan.wordpress.com
Youtube : mantelification
Instagram : manteljashujan

Cikarang 6 April 2020
Salam T4 aka TaTuTuTa aka Tanjakan Tuntun Turunan Takut  (https://www.facebook.com/T4.aka.TaTuTuTa)

 

 

 

 

.

 

 

 

 

Leave a comment